Pendidikan
dan Kurikulum Kekinian
Pendidikan
menjadi hal yang sangat fundamental bagi kehidupan seseorang, dengan pendidikan
yang baik maka akan baik pula pola pikir dan sikap seseorang. Pendidikan yang
baik terbentuk dari pola dan sistem pendidikan yang baik pula. Pola dan sistem
pendidikan yang baik terwujud dengan kurikulum yang baik.
Negara
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang perlu adanya proses untuk
menjadi maju, salah satu proses tersebut adalah dengan mencerdaskan anak
bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu atau berkualitas benarlah yang dapat
meningkatkan kecerdasan anak bangsa. Dari zaman ke zaman sistem kurikulum
pendidikan yang ada di Indonesia selalu mengalami perubahan demi mencerdaskan
anak bangsa.
Kurikulum
merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional. Pendididkan yang baik akan menciptakan mayarakat yang cerdas. Sebagai
produk kebijakan publik, kurikulum hadir untuk menyelesaikan permasalahan
pendidikan di masyarakat. Pemerintah membekali masyarakat dengan pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan (Schubert,1986:140)
Dilihat
dari permasalahan yang banyak terjadi di
sekolah di Indonesia tentang penerapan kurikulum yang sesuai di sekolah
masing-masing, saya lebih cederung dengan penerapan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan konsep pendidikan yang
membangun karakter kejujuran bagi peserta didik (www.litbang.kemdikbud.go.id). Ini
artinya kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengutamakan pendidikan
berkarakter. Meskipun implementasi kurikulum 2013 dipandang
penerapannya belum menyeluruh disetiap sekolah karena ketidaksiapan sarana dan
prasana serta kurangnya pemahaman guru mengenai kurikulum 2013, tetapi
pemerintah telah melakukan pelatihan-pelatihan guru mengenai implementasi
kurikulum 2013 yang dilakukan secara bertahap.
Alasan
mengapa kurikulum 2013 yang saya pilih ini didasarkan pada permasalahan yang
terjadi pada siswa. Jika kita
tinjau di lapangan tak dapat dipungkiri bahwa karakter merupakan masalah yang
sangat krusial yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Melihat moral anak
bangsa sekarang yang sangat memprihatinkan maka kurikulum 2013 ini memang
merupakan salah satu langkah yang tepat bagi pemerintah untuk membenahi
karakter anak bangsa melalui pendidikan.
Alasan lain mengenai kurikulum 2013 yaitu dalam
penerapannya siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam
setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah. Adanya penilaian dari
semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi
juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain. Kurikulum 2013 sangat tanggap
terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial
yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. Pembelajaran berpusat pada siswa dan
kontekstual dengan metode pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga siswa
tidak mengalami kejenuhan saat proses pembelajaran.
Menurut
Bapak Anies selaku menteri pendidikan dan kebudayaan melalui suratnya mengatakann
bahwa kita semua menyadari bahwa kurikulum pendidikan nasional memang harus
terus menerus dikaji sesuai dengan waktu dan konteks pendidikan di Indonesia
untuk mendapat hasil terbaik bagi peserta didik. Perbaikan kurikulum ini
mengacu pada satu tujuan utama, yaitu untuk meningkatkan mutu ekosistem
pendidikan Indonesia agar anak-anak kita sebagai manusia utama penentu masa
depan negara dapat menjadi insan bangsa yang: (1) beriman dan bertakwa
kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab; (2) menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (3) cakap
dan kreatif dalam bekerja. Adalah tugas kita semua untuk bergandengan tangan
memastikan tujuan ini dapat tercapai, demi anak-anak kita.
Pengembangan
kurikulum bukan hanya menjawab persoalan kekinian, melainkan juga harus mampu
menjawab persoalan yang muncul di masa mendatang sebagai akibat dari perubahan
lingkungan secara global. Atas dasar itulah kurikulum perlu diperbarui agar
tetap selaras dengan perkembangan dinamika kehidupan dimasyarakat.
Pada
akhirnya kunci untuk pengembangan kualitas pendidikan adalah pada guru. Kita
tidak boleh memandang bahwa pergantian kurikulum secara otomatis akan
meningkatkan kualitas pendidikan. Bagaimanapun juga di tangan gurulah proses
peningkatan itu bisa terjadi dan di tangan Kepala Sekolah yang baik dapat
terjadi peningkatan kualitas ekosistem pendidikan di sekolah yang baik pula.
Peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan akan makin
digalakkan sembari kurikulum ini diperbaiki dan dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar